Pertempuran Bouvines

Kekaisaran Angevin,merupakan sebutan untuk wilayah yang dikuasai Wangsa Plantagenet dari Inggris sejak Henry II.Namun pada 1214,sebuah pertempuran dekat Kota Bouvines,telah meruntuhkan kekaisaran ini.

Definisi Umum

wilayah Kekaisaran Angevin pada 1171

Pertempuran Bouvines terjadi pada 27 Juli 1214 di dekat kota Bouvines di County of Flanders.  Itu adalah pertempuran terakhir dari Perang Inggris-Prancis tahun 1213 - 1214.  Pasukan Prancis yang berjumlah sekitar 7.000 hingga 8000 orang yang dipimpin oleh Raja Philip Augustus mengalahkan pasukan Sekutu yang berjumlah sekitar 9.000 yang diperintahkan oleh Kaisar Romawi Suci Otto IV.

Sebab

Usaha penaklukan ulang oleh Raja Philip II Augustus dari Perancis untuk mengembalikan wilayah yang direbut Inggris (Kekaisaran Angevin) membuat resah Raja Inggris, John I, yang kemudian membentuk aliansi dengan Kaisar Romawi Suci, Otto IV. Disamping resah akan usaha penaklukan ulang oleh Philip II, Raja John juga resah dengan konflik internal didalam Kerajaan Inggris.

Sehingga dia berharap aliansi dengan Kekaisaran Romawi Suci akan menggagalkan usaha Philip,dan juga mendapat simpati rakyatnya. Sehingga,Pada awal 1214, sebuah koalisi dibentuk melawan Raja Philip Augustus dari Prancis, yang terdiri dari Otto IV, Raja John dari Inggris, Pangeran Ferrand dari Flanders, Pangeran Renaud dari Boulogne, Adipati Henry I dari Brabant, Pangeran William I dari Belanda, Duke Theobald I  dari Lorraine, dan Adipati Henry III dari Limburg.  

Tujuannya adalah untuk membalikkan penaklukan yang dilakukan oleh Philip di awal pemerintahannya.

Jalannya Pertempuran

ilustrasi bercorak abad pertengahan yang menggambarkan suasana Pertempuran Bouvines.

Selama pertempuran terdapat 3 sayap,yaitu sayap kanan,sayap kiri,dan sayap tengah.Pertempuran dimulai dengan 150 orang pasukan Perancis dari sayap kiri menyerang pasukan Flanders yang bersekutu dengan Romawi Suci.

Namun kedua belah pihak memusatkan kekuatannya pada sayap tengah,dimana pihak Perancis terdiri dari 2000 - 3000 orang milisi (kebanyakan infantri dari rakyat biasa) yang dipimpin langsung oleh Philip II,sementara pihak Koalisi terdiri dari ribuan ksatria kavaleri (yang umumnya adalah bangsawan Romawi Suci) yang dipimpin oleh Kaisar Otto IV. 

Pertempuran sayap tengah berlangsung sengit,pasukan infantri perancis dilibas oleh kavaleri Kaisar.Dikisahkan bahwa Raja Philip II terjatuh dari kudanya. 

Kaisar Otto sendiri tertusuk dibagian belakang,namun masih bisa menyelamatkan diri. Pasukan Romawi Suci yang berusaha melindungi Kaisar Otto membuat formasi pasukan koalisi kacau.Fokus pasukan koalisi bubar setelah Kaisar Otto mundur,dan pertempuran diakhiri dengan kemenangan Perancis.

Dampak

wilayah Perancis (biru dan hijau)mulai dari bertahtanya Philip II Augustus,hingga beliau wafat.

Perancis kehilangan banyak tentara infantri.Ratusan pasukan koalisi tewas,atau ditangkap pasukan Perancis.Kebanyakan pasukan yang tewas adalah pasukan Romawi Suci yang berusaha melindungi Kaisar Otto IV.

Kekalahan Otto IV membuat malu Romawi Suci,sehingga pada 1215,Paus Innosentius III memberhentikan Otto IV dan menggantikannya dengan Frederick II dari Wangsa Hohenstaufen.

Pertempuran ini menjadi kunci dari keberhasilan usaha reconquest Philip II,dimana beliau berhasil mengembalikan seluruh wilayah Perancis (kecuali wilayah aquitaine).

Kemenangan dan keberhasilan Philip II membuat monarki Perancis semakin disegani dan menjadi kekuatan besar di Eropa,hingga meletusnya Revolusi Perancis pada 1789.Sementara John I semakin dibenci rakyat Inggris,yang puncaknya memaksa John menandatangani Magna Charta.

Komentar

Postingan Populer